Di dunia ini, kita mengenal adanya manusia yang cerdas. Juga, ada
manusia yang dianggap tidak memiliki pemikiran yang cerdas atau lambat
berpikir. Jumlah manusia yang memiliki pemikiran yang cerdas dapat
dikatakan cukup banyak, tetapi sangat jarang sekali orang membahas
tentang cerdas yang menular.
“Kita sangat jarang atau bahkan dapat dikatakan tidak pernah
mendengar ada kecerdasan yang mampu menular ke orang lain. Hal yang
paling sering kita dengar adalah penyakit yang menular atau rasa
emosional yang dapat menular ke orang lain,” ujar Ermalen Dewita, motivator pemberdayaan diri yang aktif memberikan pelatihan pengembangan diri ini.
Ternyata, dalam sebuah penelitian yang
dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan, bahwa kepintaran atau
kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang bisa ditularkan kepada orang
lain. Penelitian ini bukan omong kosong belaka, tetapi dilakukan dengan
pengujian terhadap sampel yang didapatkan dari lingkungan akademik.
Sampel yang digunakan dalam pengamatan ini, berasal dari para siswa yang
berada di wilayah tersebut. Dari hasil penelitian, diperoleh sebuah
kejutan yang sungguh spesial. Ternyata, kecerdasan bisa menular atau
bisa disebut cerdas yang menular.
Seorang anak memiliki peringkat ke-100 di sekolah kemudian berteman
dengan anak yang memiliki peringkat ke-50. Dari pertemanan tersebut,
anak dengan peringkat ke-100 mengalami kenaikkan peringkat hingga 10-15
peringkat. Melalui fakta ini, bisa diambil kesimpulan bahwa kecerdasan
yang dimiliki oleh seseorang bisa ditularkan. Memiliki lingkungan yang
baik akan mampu membuat orang lain menjadi baik pula. Hal tersebut
dibuktikan oleh anak dengan peringkat ke-100 yang mengalami kenaikan
peringkat, dikarenakan berteman dengan anak yang lebih pintar.
Dewi, panggilan akrab Ermalen Dewita, mengatakan, “Kualitas diri
seseorang dapat dilihat dari lingkungan dan teman-teman yang sering
diakrabinya. Semakin tinggi tingkat kecerdasan teman yang diakrabi, akan
semakin besar peluang bagi diri kita untuk menjadi lebih pintar.
Sebaliknya, bagi mereka yang pintar, tidak akan bertambah bodoh. Karena,
tidak ada yang dapat membuktikan, seorang guru akan menjadi bodoh
ketika mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada muridnya. Malah, guru
menjadi lebih pintar karena banyaknya pertanyaan dan masalah yang
ditemukan”
Dengan demikian, kita sekarang tahu bahwa cerdas yang menular ada.
Mulai sekarang, silakan mencari teman yang pintar atau cerdas agar kita
menjadi cerdas pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar