 |
| Sumber |
Aku. Kamu. KIta. Andai masih ada kesempatan, aku ingin bertemu sekejap saja. Bersandar dibahumu. Meluapkan apapun yang tersimpan di hati ini. Bagimu mungkin itu tidak penting. Bagiku itu sangat berharga.
Seketika aku terkejut, keinginanmu dan keinginanku untuk bertemu sejalan. Kita sepakat untuk melepaskan segala beban, menyelesaikan semua kisah yang belum berujung. Tapi apakah aku harus berbahagia? Ahh, entahlah. Yang terpenting pertemuan itu akan membawa hasil bagi hati dan pikiran kita lebih tenang.
Rintik hujan menahan langkah. Hatiku pun turut meragu untuk menemui kamu disana. Ada sebuah keinginan yang sangat besar ketika itu, tapi saat ini keinginan itu terpangkas habis dengan sebuah keraguan. Seperti ada yang menahan aku untuk tidak bertemu dengan mu. Semoga saja kamu juga memiliki rasa yang sama denganku. Ah, namun sayang bila aku harus melewati kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Meski terlambat. Aku dan kamu yang dahulu terpisah tanpa sebab yang jelas. Semua kisah masa lalu itu belum usai. Jangankan usai, ucapan sependapat kita untuk mengakhiri segalanya saja masih mengambang.
Kita memang terlihat baik-baik saja. Waktu yang mendamaikan perasaan dan keinginan kita. Perjalanan hidup yang mengubah arah dan tujuan hidup kita. Kini semua arah kita berbeda. Tidak ada langkah beriringan ataukah lagi berdampingan. Mungkin saja itu dapat terjadi lewat mimpi. Mungkin.
Andai masih ada kesempatan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar