Jumat, 30 Maret 2012

Counting Down 2

Membicarakan kegelisahan itu sama seperti kita curhat. Hanya saja membagi kegelisahan pada saat ini bisa dengan berbagai cara. Banyak media yang tersedia, jejaring sosial saat ini adalah hal yang paling dituju. Tentu saja, ketika kita menceritakan apa yang dipikirkan dan diteruskan melalui tulisan itu dapat diartikan dalam hal yang berbeda. Terkadang juga, ada beberapa orang diluar sana yang salah kaprah menggunakan media ini. Yahh, setiap hal yang kita lakukan tergantung niat. Dan setidaknya saya harus mengakui. saya gelisah untuk menghitung mundur, tetapi saya bahagia untuk menghitung mundur yang lainnya.


Di ambil dari Counting Down

Dahulu, ketika ada sebuah permasalahan yang biasa menurut pendapat saya, tetapi ketika itu semakin menjadi, dan membuat saya sangat tidak nyaman. Saya pun memilih untuk berbagi kepada orang lain. Tidak ada niat sedikit pun untuk menyudutkan seseorang. Hanya untuk mencari bukti akan suatu kebenaran. Tapi ternyata, ketika semua telah saya dapatkan, mengapa saya yang seperti disalahkan. entahlah..

Kembalilah pada suatu kenyataan, kehidupan itu ada baik dan buruk. Kehidupan itu tidak hanya yang terlihat oleh mata. Menghitung hari untuk hari yang menyenangkan sungguh membahagiakan, wajah ini dibuat senyum sepanjang hari. Tapi bila menghitung hari untuk suatu hal yang memberatkan, hufff... Ini mungkin bagian dari proses dalam hidup. Dimana kita harus bisa menyikapi ini pada hal positif. berpikir bahwa kesempatan itu ada. Menyemangati diri untuk tetap konsisten dalam menjalani sisa hari. Setiap awal yang pasti ada akhir, ingin sekali memulai hal baru lagi. Dengan segala semangat yang menggebu dan ketika menerima kenyataan bahwa kesempatan itu ada hambatan, itulah yang membuat kita kalah dalam diri. Kalah dalam arti menyerah. Disaat ini, dimana aku akan menghitung mundur sisa hari itu, dan aku akan menghitung mundur dengan cepat untuk  hari yang aku tunggu lainnya. Dua hal yang berbeda tetapi, tapi aku akan tetap menghitung. Semoga saja tepat dihari itu. Semua berjalan dengan baik. 

Senin, 12 Maret 2012

Celotehan akan kegalauan

Bagi ku, bukan hal yang mudah untuk mengakui, "aku tidak mau"
Bukan suatu kebetulan bila ucapan dalam hati itu terjawab.
Merenung bukanlah jawaban.
Mengakui kesalahan, tak selamanya menyelesaikan masalah.
Setiap orang berhak untuk menilai, setiap manusia berhak untuk mempunyai pendapat.
Butuh jiwa yang besar untuk mengakui "aku sedang mengalami hal yang cukup rumit".
Entahlah, ribuan kata yang tersimpan bukanlah jawaban.
Itu hanya bentuk rangkaian kata yang tersendat.
Mungkin aku resah, bingung menjalani pilihan.
Walaupun aku mengerti kesulitan itu pasti ada jalan.
Aku ingin dituntun, tapi kepada siapa lagi hendak aku katakan.
Aaaarrrgghh..
Keributan itu membuka mataku, tapi tidak menyentuh lembut hati ku.
Kicauan itu melunturkan segala inginkan untuk sementara.
Dan harus aku katakan.
Aku galau.
Aaaarrrgghh..
Sekali lagi, aku ingin berkata "aku ingin menjalani ini dengan sederhana" sesederhana aku menikmati masa-masa ini.
Dan kembali imajinasiku terhambat, kian merambat.
Entahlah...


Minggu, 11 Maret 2012

"selamat ulang tahun"

Ternyata, setelah beberapa tahun berlalu lagu lawas itu, masih mampu memporak-porandakan isi kepala ini. Ingatan pun kembali mengangkat akan memory yang hampir 10 tahun mengisi alam pikiran saya. Huaaa, secara tiba-tiba hati ini jadi begitu sangat mellow. Saya tidak tahu mengapa bisa seperti itu. Yang saya ingat, kejadian itu tepat pada tahun 2002, saya dan beberapa rekan seperjuangan, lagi berada pada suatu acara yang mengharuskan kami semua tinggal di sebuah asrama, saat itu yang kami gunakan adalah asrama haji. Pada tanggal 17 agustus malam. Setelah acara yang kami kunjungi selesai. Kami pun berkumpul, berbagi cerita akan kisah yang kami jalani tepat hari itu, hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia.

Entah mengapa, secara tiba-tiba ada seorang teman yang teringat kalau esok hari adalah hari ulang tahun saya. Dan lagu Jamrud itulah yang menjadi andalan teman-teman seperjuangan pada kala itu. Acara malam itu berganti dengan nyanyian yang bersahutan, hingga kami kembali untuk beristirahat.


Ketika hari pun telah bergnti beberapa saat saja. Tepat tanggal 18 Agustus, 00.35 saya terbangun dengan kehadiran seorang senior yang tiba-tiba berada disamping tempat saya tidur. Ketika itu, beliau hanya numpang duduk-duduk saja. Saya pun kembali melanjutkan tidur. Sekitar setengah jam kemudian. Seorang senior yang lain kembali membangunkan saya. Begitu tegas ucapan mereka kala itu. Sehingga saya pun kaget, mereka menyuruh saya unutuk mengganti baju dengan warna lain. Karena, ketika itu saya memakai baju putih-putih.

Setelah saya berganti pakaian. Saya diberdirikan didepan sebuah sumur. Mata dalam kondisi terpejam. Hufft, saya sungguh bingung kala itu. Sebisanya mereka membentak saya, mengingatkan saya kepada kedua orang tua saya, dan air mata pun tak mampu saya bendung kala itu. Kata demi kata yang membuat saya terus merenung atas segala kesalahan pada masa itu. Baik kesalahan saya terhadap mereka. terlebih kesalahan saya kepada orang tua saya. Dalam keadaan tangis yang begitu terisak-isak. Suara bantingan ember pun kian menjadi, teriakan di telinga kanan dan kiri. hufftt, ketika itu dibenak saya hanyalah rasa bersalah.

Tiba-tiba suasana menjadi hening, beberapa saat setelah keheningan itu semua. Brusssshhhhh... Brrruuusshhhh... Brusssshhh... 
"selamat ulang tahun" hahaaa....
Brrruuussshhh..... yeee...brussshhhh..yeeee...
"selamat ulang tahun"
Brussshhh...Brussshhhh....Brussshhh...hahhaa.....
sayup-sayup terdengar dari kejauhan "bulu, udah sepuluh ember, mau tambah lagi,hahhahaaa...." dan saya hanya bisa tersenyum.

Teriakan dan siraman air saling bersahutan. Saya begitu kaget, semua kejutan itu sungguh berbekas di hati saya. Saat itu saya hanya bisa diam sejenak, dan kemudiam kembali mengangis, tapi kali ini adalah tangis bahagia. Mereka para senior saya, mereka yang telah membuat saya sadar betapa pentingnya orang tua. betapa pentingnya lingkungan sekitar, betapa pentingnya kebersamaan. Mereka mungkin telah melupakan kejadian itu. Tapi tidak bagi saya. Terima kasih kak, kejutan yang saya terima kala itu masih terpatri dalam ingatan saya. Begitu membekas dan menjadi pengalaman hidup yang terindah.

Lagu "Selamat Ulang Tahun" bisa di download disini


hari ini, hari yang kau tunggu bertambah satu tahun, usiamu,
bahagialah slalu, 
yang kuberi, bukan jam dan cincin
bukan seikat bunga, atau puisi, juga kalung hati
maaf, bukannya pelit atau nggak mau bermodal dikit            
yang ingin aku, beri padamu do`a s`tulus hati ...
       
reff: smoga tuhan, melindungi kamu
serta tercapai semua angan dan cita-cita mu
mudah mudahan diberi umur panjang
sehat selama lamanya..
(selamat ulang tahun yaaa...semoga panjang umur selalu.. )
selamat ulang tahun .... selamat ulang tahun ...





Kenangan itu tidak mungkin saya lupakan, saya begitu menghargai kejutan itu. terima kasih kak.

Sabtu, 10 Maret 2012

# Galau 2

Masalah itu datang tanpa diundang, bisa terjadi hanya karena kesalahpahaman, ketidakjujuran, kurang komunikasi, terlalu percaya, bahkan dari niat sebuah surprise pun bisa mengakibatkan sebuah hal yang fatal. Berbicara tentang kejujuran, di zaman dan dunia seperti sekarang ini, tidak perlu menafikan diri sendiri. terkadang untuk jujur itu sulit. Ini bukan karena terbiasa untuk berbohong. Tetapi adakalanya orang beranggapan, berbohong untuk kebaikan. Entah, saya harus percaya atau meyakini berbohong untuk kebaikan itu benar atau tidak. Saya yakin, orang baik sekali pun pasti pernah berbohong di masa hidupnya. Orang sejujur apapun secara lisan pasti pernah berdusta pada hati dan nuraninya sendiri.

Saya mungkin bukan orang yang baik, bukan bermaksud untuk merendahkan diri sendiri. Ini hanya bermaksud menyadari atas seluruh kesalahan dalam bentuk apapun itu. Karena kebaikan itu tidak dapat diukur atas sebuah prestasi, dari sebuah hitungan materi , apakah lagi dari sebuah akumulasi perjalanan hidup pribadi. Tidak selamanya berada pada lingkungan yang memahami kita, akan terhindar dari masalah. Apapun bentuk masalah itu, terlihat ataukah tidak tentu akan menjadi beban dan keresahan tersendiri. 

Semakin bertambah usia, saya menyadari batas permasalahan yang akan saya hadapi juga semakin meluas, lingkungan yang saya hadapi tentunya bukan saja seperti zaman sekolah atau anak-anak. Dahulu, semasa kecil entah dorongan dari mana, saya ingin sekali cepat merasakan namanya fase dewasa. Ketika pernah berkunjung ke salah satu kantor pemerintahan ingin seperti mereka, ketika berada pada sebuah Bank, ingin bekerja di Bank, ketika saya melihat sebuah acara televisi, banyak para model berjalan, saya juga ingin bisa seperti mereka. Lantas itu semua hanyalah rasa ingin yang begitu besar ketika masa kecil. Itu juga sebagian dari mimpi saya sedari kecil.

Ketika dahulu pun saya berpikir, menjalin hubungan (pacaran) saat dewasa mungkin indah, lebih berwarna, lebih serius, dan pasti lebih dari segala-galanya. Tetapi ketika saya menjalani masa ini. Semua berjalan sama. Tidak ada yang terlihat jauh berbeda. Hanya saja kedewasaan sikap yang dimiliki tiap-tiap orang tentu memiliki kadar yang berbeda. Huft, disaat telah memasuki pembicaraan masalah pasangan hidup. Mungkin bisa di bilang kurang beruntung(versi saya). Seringnya mendapatkan pertanyaan, "kapan nikah?", "sekarang pacarnya siapa?". Terkadang pertanyaan-pertanyaan itu membuat hati semakin galau. Ternyata inilah kehidupan fase dewasa. Fase dimana, kita akan menghadapi dan menjalani fase masa akan datang. Inilah masa yang menentukan akan seperti apa kita esok hari, akan seperti apa kita 10 tahun bahkan 30 tahun mendatang. 

Kehidupan memanglah seperti roda berputar. Semua itu juga memerlukan tahapan untuk kita menikmati hidup yang lebih baik. Tahapan itu sesungguhnya bisa dimulai dari kecil. tetapi tidak terlambat bila kita memulainya saat ini.



***


Semasa SMA, saya sering merasakan kejadian yang sama persis dalam dunia hayal ataupun yang pernah terlintas dalam pikiran saya. Entah, itu yang dinamakan Deja Vu.  Tetapi itu semua saya ingat setelah saya menjalani kenyataan itu beberapa saat. Alam sadar mengingatkan saya akan hal yang pernah saya jalani sebelumnya. Dan kejadian itu terjadi untuk beberapa kali. Bermacam kejadian dari sebuah pemilihan, berkumpul dengan teman sampai bermimpi sekalipun. Saya yakin, diluar sana banyak yang bisa merasakan seperti itu, bahkan jauh lebih sering dari saya. Dahulu ketika saya belum mengerti apa itu yang sedang terjadi, hanya menanggapi dengan perkataan polos. "kayanya sudah pernah seperti ini". 

Untuk penyebab mengapa itu terjadi, saya pun belum begitu memahaminya. Dan dari segala sumber yang saya temukan dari google. Setidaknya saya mendapat informasi bahwa Deja Vu itu pertama kali diperkenalkan oleh Emile Boirac yang merupakan seorang peneliti di bidang psikologi berkebangsaan Perancis. Untuk jenis Deja Vu itu sendiri terbagi dalam beberapa jenis, bisa dilihat Disini.


Di ambil dari Deja Vu

Setelah semakin tertarik dan penasaran dengan istilah Deja Vu kemudian terbacalah tentang Recognition Memory. Ini adalah sebuah jenis memori yang menyebabkan kita menyadari bahwa apa yang kita alami sekarang sebenarnya sudah pernah kita alami sebelumnya. Memiliki arti yang hampir serupa. ini bentuk fenomena yang terjadi dalam alam pikiran kita. Tentu saja, ini semua merupakan kuasa Allah SWT yang emmberikan kita akal serta pikiran untuk bisa merasakan segala sesuatu di dunia ini.

Di ambil dari Deja Vu


Dari berbagai macam fenomena alam pikiran yang pernah saya alami. Itu sudah membuat saya cukup paham. Bahwa kehidupan itu penuh dengan kejutan. Kejutan yang berasal dari mimpi, angan serta keinginan yang kuat hingga menjadi sebuah kenyataan. 

Nikmati kegalauan itu dengan positif. Jadikan itu sebuah pijakan untuk hari esok. Mari kita berDeja vu ria. heheee.... Untuk bisa merasakan hari esok pada masa kini. (emang bisa DejaVu diminta??)  *berpikir.keras.kembali*
;p

Negeri Matahari Terbit

Sudah lama sekali saya ingin mencari tahu lebih dalam tentang Negara Jepang secara khusus. Walaupun apalah daya, seperti pungguk merindukan bulan. Keinginan itu harus saya telan dengan sempurna. yapss, Semua masih dalam sebatas keinginan saja. Ini hanyalah sebuah rangkuman saya dari apa yang telah saya baca, baik pada majalah, ebook, maupun saat blogwalking pastinya. Negara  kedua yang ingin sekali saya kunjungi setelah Makkah Al-Mukarrahmah adalah Jepang. Ketertarikan itu dimulai dari perilaku orang jepang yang begitu santun kalau itu. Diusianya yang cukup tua, beliau masih begitu bugar dan saya sangat terpanah dengan keramahan, menjunjung tinggi nilai kesopanan.


Ini yang benar-benar membuat saya terkesan pada orang jepang yaitu gaya berbicara dan bahasa tubuh. Setiap permintaan maaf selalu diikuti dengan gerak tubuh yang sopan. "Hai' Sumimasen.." itulah salah satu perkataan yang mudah saya tangkap kala itu. Orang jepang ternyata tidak mengenal berjabatan tangan ketika mengucapkan salam, tetapi membungkukkan badan seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:

Di ambil dari Bahasa tubuh dan Kimono

Pernah juga saya bertemu dengan beberapa anak muda jepang, mungkin bisa dikatakan seumuran dengan saya. Penampilannya yang mampu mencuri perhatian saya sejenak. Yaps, Jepang merupakan salah satu trendsetter, salah satunya adalah gaya Harajuku Jepang. Harajuku merupakan sebutan pada daerah sekitar Stasiun JR Harajuku di Distrik Shibuya, Jepang. Daerah Harajuku ini terkenal sebagai orang muda berkumpul, dengan mode khas warga muda Jepang. Terletak di sekitar Kuil Meiji.


Di ambil dari Harajuku Style
13206533541298001590
Di ambil dari Harajuku

1320653418893498505
Di ambil dari harajuku


Kimono  adalah pakaian tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan
Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "T", mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagiankanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagianperut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalahzōri atau geta


Di ambil dari Kimono Merah


kimono ladies
Di ambil dari Kimono Jepang


Di ambil dari Parisnya Jepang


Ingin rasanya berada pada posisi keramaian itu. Setidaknya bisa mengabadikan  perjalanan ke negara ini. Bermimpi adalah wajar. hal yang paling tepat untuk mewujudkan sebuah mimpi adalah berusaha dan berdoa. Amin.

Hari-hari besar di Jepang

1 Januari                       Hari Tahun Baru                Oshogatsu/Gantan
8-9 Januari                    Hari Kedewasaan               Seijin no Hi
11 Februari                    Hari Pendirian Negara        Kenku ZKinenbi
21 Maret                       Hari Awal Musim Semi       Shunbun no Hi
29 April                         Hari hijau                          Midori no Hi
3 Mei                            Hari Konstitusi                   Kenpo Kinenbi
5 Mei                            Hari Anak                          kodomi no Hi
17 Juli                           Hari Laut                           Umi no Hi
18 September                Hari Lansia                         Keiro no Hi
23 September                Hari Awal Musim Gugur      Shubun no Hi
8-9 Oktober                  Hari Olahraga                      Tai'ku no Hi
3 November                  Hari Kebudayaan                 Bunka No Hi



Setidaknya, sebelum saya berada jepang, saya telah mempunyai gambaran tentang Jepang. 

Kamis, 08 Maret 2012

#Galau 1

Masa lalu dan kini yang terpatri itu sungguh sulit untuk kita hindari, Sekuat apapun kita menghilangkan rasa itu dengan jauh, tentu "ia" akan kembali lagi. Ia mampu membangkitkan emosi, tangis serta suka cita yang begitu mendalam. Ia juga mampu mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Ia sering menjadi bagian hidup seseorang, tanpa disadari. Ia bisa dijadikan alasan untuk seseorang menuangkan isi kepala dengan cara yang sedikit frontal. Sebut saja rasa itu dengan *Galau*. Bahasa yang lagi nge-Trend dan wara-wiri disetiap jejaring sosial, media massa, maupun media visual termasuklah salah satunya pada tulisan ini. Hmm, sebuah perkataan yang biasa tetapi mampu menyihir setiap orang yang merasakan kegalauan itu.

Perkataan yang dengan sekejap waktu menghipnotis kalangan anak ABG, dewasa maupun tua, apalagi teman sebaya, seolah-olah setiap hari dirundungi rasa galau (hasil pengamatan dijejaring sosial). Entah, saya tidak mendapatkan informasi lebih jelas, tentang perkataan *Galau* ini dipopulerkan oleh siapa. Dan tentunya saya tidak berniat untuk mengcopy dari semua yang telah ada. Seperti adanya acara disalah satu stasiun televisi, dari cerita FTV, talkshow, acara musik tentunya ada saja yang bersinggungan dengan kegalauan. Seperti lagu yang dinyanyika oleh Citra Skolastika (maaf bila penulisan namanya salah, berbagai macam versi penulisan yang pernah saya baca dan lihat), merupakan salah satu finalis Indonesia Idol. lirik dan lagu bisa di dengarkan dan download disini.

Di ambil dari Galau

Salah satu yang menjadi kegalauan saya saat ini, belum mampu menyatukan dua orang yang terlibat perang dingin. Ini sebenarnya hanyalah sebuah komunikasi yang tidak begitu baik di masa lalu. Dan masa di mana emosi labil remaja masih menjadi faktor utama satu dengan yang lain tidak ingin mengalah. Perang dingin disini hanyalah ungkapan untuk mengisyaratkan sebuah pertengkaran dalam pertemanan di masa lalu. Tapi mengapa, sulit sekali mempertemukan titik terang agar kedua belah pihak mampu berdamai dengan hati mereka. Menurut saya, percuma juga bila kata maaf itu terucap, kalau saja jauh dilubuk hati masih menyimpan setitik emosi (biar terlihat lebih manis), dan pengakuan tidak bisa menerima kejadian masa lalu. Terasa diiris hati ini ketika mendengar pernyataan itu. Tetap saja, saya meningingkan perdamaian dua orang teman ini. *suatu.saat.pasti.bisa*

Mungkin bila waktu bisa diputar seperti kartun "Doraemon", mengenang masa saya masih menyukai kartun. Masih melekat diingatan, doraemon bisa masuk kedalam lorong waktu masa lalu dan masa depan. Dan sampai saat ini saya tidak pernah percaya akan adanya lorong waktu. Menurut saya, mungkin itu hanya sebagai kiasan untuk mengungkapkan suatu masa yang diinginkan. Ketika saya menyadari dan mengetahui, bahwa mendamaikan dua hati, atau dua kubu yang sedang berseteru itu tidak mudah. Harus adaya rasa kesadaran dalam diri.

Di ambil dari Lorong waktu *doraemon*

Banyak hal yang akan saya benahi, salah satunya tentang pertemanan saya dan mereka. Saat ini, dimana kita sudah sama-sama dewasa, mempunyai pemikiran yang jauh lebih matang dan emosi yang bisa terkontrol. Mengapa kita tidak duduk bersama, menyelesaikan semua ini dengan kepala dan hati yang dingin. Ini menjadi keinginan terbesar saya. Dibalik keegoan dan idealisme kalian, tentunya kalian mempunyai hati nurani yang mampu mengalahkan keegoan itu. Ini untuk kebaikan kita bersama teman. Jangan sampai ini berlanjut kepada anak cucu kita nantinya.

Saya mengerti, kesalahan dan kekhilafan itu pasti ada. Namun, bagaimana kita menyikapi itu semua diperlukan kesadaran untuk saling memaafkan. Saya tahu, emosi kalian terkadang tepancing ketika mengingat hal itu. Tapi, masa itu telah lama kita tinggalkan. dan kita akan menjalani masa depan itu dengan ketidaktentraman ini. entahlah..

"Teruntuk mu teman, bairlah masa lalu kita menghilang dengan indah diingatan, jangan biarkan hati dan pikiran anda dihantui dengan rasa ego. Jadikan kesalahan kita dimasa lalu sebagai cerminan untuk menghadapi hari esok"

***


Berbagai macam jenis kegalauan yang orang rasakan. Baik itu tentang pekerjaan, pertemanan, keluarga, percintaan, masa lalu dan ketika menjalani masa ini. Semua itu hal yang wajar untuk kita. Tetapi, sebagai manusia biasa tentunya kita ingin ada seseorang yang mengerti tentang apa yang kita rasakan. Tempat yang paling nyaman bagi saya untuk mengadu adalah Allah SWT. Begitu ringan semua yang ada di kepala ini ketika semua kegalauan itu terlah terucap kepadaNya. Tanpa ragu, untuk mengeluarkan butiran air mata, bukan bermaksud untuk berpura-pura, seperti bak adegan sinetron. Tapi inilah kenyataan yang menurut saya bisa sedikit mengurangi kegaluan kita tentang berbagai macam hal.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hati ini risau, memikirkan waktu yang terus berjalan,
Jiwa ini resah mengingat hal yang tertunda,
Pikiran ini sungguh lelah,
Seolah enggan untuk menampung segala Risau, Resah dan lelah,
Tubuh ini terasa mengambang, kebingungan menentukan arah,
Hendak di bawa kemana kaki ini akan berpijak nantinya,
Tujuan itu bak persimpangan yang menunjukan arah,
Namun tidak bisa kujejaki persimpangan itu karena suatu hal.
Apakah ini yang dinamakan Galau??
seperti inikah masa Dewasa yang harus dijalani??
Entahlah,,_

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bila semua beban bercampur jadi satu kesatuan dan menghuni isi dalam kepala dan hati kita, disaat itulah kita akan merasa menjadi orang yang galau. Orang yang paling kurang beruntung, merasa bahwa inilah masalah atau cobaan yang terberat yang sedang menghampiri. Bila itu terjadi, hal yang harus diingat adalah, Allah SWT tidak akan mencoba diluar batas kemampuan umatnya. Semoga saja kegalauan hari lalu, hari ini dan esok dapat dijadikan manfaat disisi yang lain. Amin.