Jumat, 05 Oktober 2012

Menjadi (Hero) diri sendiri

Sumber Rumah Kedua
Melihat gambar diatas, aku memiliki kenangan tersendiri ketika mencari rumah kedua untukku. Senang rasanya pernah merasakan dan menjalani hari-hari bersama mereka. 


***

Sebut saja aku aiy. Aku adalah aku. Kesan pertama bila membaca itu terkesan arogan. Tapi inilah aku dengan segala kekurangan dan begitu banyak mimpi yang ada di dalam benakku. Aku manusia biasa yang sering bermimpi menjadi seorang yang luar biasa. Walaupun semua itu dituntut sebuah kerja keras. Saat ini aku bukan siapa-siapa. Aku masih berjuang untuk itu semua. Sesungguhnya "Hidup adalah perjuangan". Seperti lagu berikut ini:







Aku dilahirkan dari sebuah keluarga yang sederhana. Sedari kecil aku telah mengetahui, bahwa hidup ini kita tidak hanya melihat tingginya atap rumah saja. Masih ada langit diatas langit yang harus kita capai. Namun bukan itu saja yang menjadi tujuan hidup ini. Sebagian besar tentu saja ingin merasakan hidup enak dan layak, didunia kaya raya dan di akhirat masuk surga. Itu perkataan orang-orang yang hanya menginginkan hidup enak tanpa ada usaha sedikit pun.

Ketika kuliah aku merasakan bahwa kehidupan ini begitu kejam dan penuh dinamika. Untuk mencari tambahan uang kuliah saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan dipanas terik, perlu pengorbanan yang tidak diduga. Aku merasakan hal itu. Sulit. Bahkan untuk mendapatkan beasiswa saja harus merasakan jungkir-balik mempersiapkan segala sesuatu dan sebuah kekecewaan itu hadir ketika menyadari bahwa segala syarat yang aku ajukan hanya sebagai pelengkap orang-orang yang memiliki kepentingan didalamnya. Inilah hidup.

Seketika itu juga aku berpikir untuk mencari pekerjaan yang memiliki penghasilan bulanan. Sempat menulis lamaran beberapa kali, namun masih ragu untuk mengantar langsung ke perusahaan tersebut. Berkali-kali seperti itu hingga suatu saat aku diterima di salah satu Perusahaan. Ditempat itu aku merasakan mempunyai keluarga baru dan sebagai "Rumah Kedua". Aku berpikir inilah saatnya aku berdiri dikaki sendiri. Keluarga ku adalah tanggung jawabkku. Memulai semua dari nol, walaupun aku masih merangkak menjalani hidup sampai saat ini. Tetapi aku telah bisa menjadi (Hero) diri sendiri.

***

Kini, perjuangan itu belum usai. Aku harus melangkah lebih jauh dengan usaha yang lebih keras lagi untuk mencapai mimpi-mimpi yang aku inginkan, disertai doa.

"Berikhtiar dengan baik bila ingin hasil yang baik pula"

Tulisan ini diikutsertakan pada "Lovely Little Garden First Giveaway"


Tema: From Zero To Hero

2 komentar:

Niken Kusumowardhani mengatakan...

Trimakasih ya mbak Dwi Ayu Kartika

Tercatat sebagai peserta Lovely Little Garden's First Give Away.

Unknown mengatakan...

sama-sama mbak.. :)