Kamis, 11 Oktober 2012

Kisahku adalah perjalanan



Sumber

Panggil aku Dydie Prameswarie. Aku memiliki sebuah kisah yang ku anggap ini adalah sebuah perjalanan. Aku adalah seorang guru homescholling dan mengajar disebuah rumah singgah milik Indah Hanaco. Aku menyenangi pekerjaan ini. Bagiku bekerja sosial ini sangat membuatku nyaman. Walaupun harus diakui, aku membutuhkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan menulis aku bisa memenuhi kebutuhan. Walaupun tidak lebih namun aku bisa berdiri di kaki ku sendiri. Aku tidak ingin mengeluh. Namun hidup ini harus aku akui bahwa tiada kebahagiaan bila kita belum pernah merasakan duka. Aku selalu membagikan cerita pada anak-anak didikku di rumah singgah, dan hari ini aku akan membahas sebuah buku yang baru saja aku baca yatiu "Cerdas dan Ceria dengan Cerita Teladan". Aku akan bercerita kepada anak didikku. Senangnya bisa berbagi dengan mereka.

Suatu hari aku merasa bimbang, tidak tenang. Ketidaktenangan pada hati adalah sebuah perasaan alamiah. Secara lahiriah manusia terlahir mempunyai perasaan. Yahh, aku berdoa untuk segala kemudahan dan ketenangan hati. Aku harus bisa mengatasi rasa kesedihaan ini, karena aku berhak untuk bahagia. Aku yakin Allah selalu memberikan kemudahan kepada umatNya. Dalam doa ku, sedikit aku selipkan lafazd zikir, aku melepaskan segala keluh kesah pada Sang Pencipta mungkin inilah yang disebut Terapi Duka. Dalam bersimpuhku memanjatkan doa aku menyadari betapa Kuasa Nya adalah sebuah tetapan. Inilah kehidupan.

Aku berkenalan seorang dengan seorang Backpacker bernama Astri Novia. Ia termasuk donatur pada rumah singgah kami. Setelah berkenalan, mbak Astri mengetahui hobiku menulis. Aku pun sering bertukar pikiran dengannya, meminta pendapat tentang tulisan-tulisanku hingga akhirnya beliaulah yang membantuku untuk mengantarkan tulisanku kepada penerbit.

Aku salut dengan kegigihan mbka Astri yang membantuku. Beberapa kali tulisanku ditolak penerbit sampai akhirnya. Draft tulisanu dilirik penerbit, meski aku harus memperbaikinya dibeberapa bagian. Inilah perjuangan hidup. Pengalaman mengajarkan aku untuk tidak mudah menyerah. Aku juga meyakini kekuatan akan doa. Allah sebagai Sang Pencipta tidak tidur. Semoga saja ini menjadi awalku untuk melangkah menuju fase kehidupan yang lebih baik lagi. Tentu saja ini tak lepas dari doa anak didikku dirumah singgah.

***

Tulisan ini diikut sertakan pada Duta Buku IIDN, dengan tema Cover Story

Cerita ini fiktif belaka. Menggunakan nama dari penulis-penulis buku pad agambar diatas.



2 komentar:

sri wijayanti mengatakan...

good luck lombanya kak :D

Unknown mengatakan...

trims.. :)