Pahitnya merindu
"Ya Allah, sampaikan rindu ku untuk beliau."
Ku ucapkan sebuah doa untuknya kututup dengan Amin.
"Ya Allah, sampaikan rindu ku untuk beliau."
Ku ucapkan sebuah doa untuknya kututup dengan Amin.
Saya memang sedang merasakan rindu. Rindu yang sebenarnya rindu. Saya tidak bisa berbohong akan rasa rindu ini. Saya lupa terakhir kali merindui seseorang. Tapi kali ini begitu luar biasa. Terkadang ingin menyimpan selamanya rasa rindu ini.Itu mustahil, karena rasa yang lain akan maju disaat yang tak menentu. Dan biarlah rasa rindu saat ini menggelayuti hati saya.
Yaps, setiap orang sedang, akan bahkan pasti merasakan rindu. Rindu. Sulit saya untuk berkata-kata. Tapi rasa ini datang kembali tanpa saya meminta. Ingatan itu sangat membekas. Meninggalkan jejak demi jejak. Memory yang tersimpan dalam pikiran ingin sajaku transfer dalam sebuah flashdisk kemudian ku simpan, bila ingin ku lihat kembali aku tinggal melihatnya. Itu mustahil.
Rindu akan kebersamaan. Entah kapan terakhir kali kami bersama.
Rindu belaiannya. Sampai benar-benar lupa, atau tidak pernah sadar kapan terakhir saya dibelai oleh beliau.
Rindu akan ucapannya. Pernah sempat mendengar ucapannya ketika dalam mimpi. Dan itu berkesan.
Rindu akan pelukannya. Tentunya, pelukan terakhirnya ketika beliau pergi dan tak kembali.
Rindu akan senyumnya. Walau sempat saya melihat dalam mimpi dan foto yang ada.
Semoga saja rindu ini terobati.
pahitnya merindukanmu,,_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar